Senin, 20 Juni 2011

Honor Disunat

KOTAPINANG – Sekitar 150 tenaga honor bidan pegawai tidak tetap (PTT) di lingkungan Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan (Labusel) meradang. Pasalnya,gaji mereka hanya Rp1.400.000 per bulan dipotong oleh oknum atasan mereka pada Januari-Februari 2011.
Besarannya antara Rp50.000-100.000 per orang. Tak hanya itu, para medis yang belum menjadi pegawai negeri sipil (PNS) ini,juga baru menerima honor sebanyak dua bulan yakni, Januari dan Februari 2011.Padahal hingga saat ini, mereka sudah mengabdi selama enam bulan dilingkungan Pemkab Labusel.

Seperti penuturan salah seorang bidan PTT di kawasan Kecamatan Kampung Rakyat Kabuapten Labusel yang enggan ditulis namanya. Dia mengatakan, untuk tahun 2011 ini mereka sudah tiga bulan belum menerima honorer sebagai bidan PTT yang ada di Labusel, ”Sudah tiga bulan honorer kami belum dibayarkan, sedangkan dua bulan yang sudah di bayar itu pun dipotong dengan alasan untuk pos Rp50.000 dan dinas kesehatan Rp50.000,” ujar bidan PTT itu.

Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan, Efendi Tanjung melalui telepon kepada wartawan mengatakan, terkait pemotongan dan belum dibayarnya honorer bidan PTT hingga tiga bulan lamanya diduga dilakukan oleh stafnya. ”Saya tidak tahu menahu tentang pemotongan dana honorer bidan PTT itu ,karena bukan saya yang menangani, saya pun baru tahu ini,”katanya.

Effendi mengungkapkan, keterlambatan pembayaran honer bidan PTT selama lima bulan ini disebabkan keterlambatan dari pihak kementerian keuangan di Jakarta, sehingga sisa yang belum dibayar itu akan menyusul pembayarannya. Staf Dinas Kesehatan Labusel yang mengurusi honorer ini Syahrul ketika dikonfirmasi mengatakan, alasan pemotongan itu dilakukan sebagai kontribusi biaya untuk pengurusan pegawai honor ke Jakarta. ”Biaya itu termasuk juga untuk mengurus gaji honor bidan PTT yang
terlambat pembayarannya,” tandasnya. (sar-sin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar